Senin, 30 Desember 2013

Mengubah Dunia Dengan Cerita!!!

“BERCERITALAH!” MAKA KAU UBAH  DUNIA




          Didalam masjid tampak sekumpulan anak anak yang duduk terpaku mendengarkan seorang pendongeng bercerita ,Sang pendongeng terlihat begitu atraktif membawakan ceritanya.Anak anak seperti tersihir melihatnya, terkadang mereka tertawa, bahkan hanyut ikut sedih bila  ceritanya sedih.Anak anak  tampak  begitu antusias dan gembira mendengarkan pendongeng bercerita.
         BERCERITALAH
         Kalau di tanya siapa yang tidak suka cerita maka sebagian besar kita menyukainya apalagi anak anak . Maka merebaknya film kartun dari upin ipin, miky mouse,scobydoo sinetron, buku-buku cerita, novel, . Baik itu yang bersifat cerita nyata atau hanya fiktif belaka banyak yang mengemarinya.
         Disadari atau tidak ternyata kehidupan kita selalu dilingkupi dengan cerita. Semanjak kita masih kecil hingga dewasa.Bahkan Dalam kitab suci kita Al Qur’an banyak terdapat kisah kisah orang orang dahulu.       
       Yang menjadi persoalan sekarang banyak orang tua yang merasa tidak punya waktu dan kesibukan kerja yang biasanya dijadikan alasan untuk tidak mendongeng atau bercerita pada anak.Alasan lainnya merasa tidak bisa bercerita atau mendongeng karena merasa bukan ahlinya.
        Untuk bercerita atau mendongeng pada anak tidak perlu kita menjadi ahli mendongeng. Sejatinya kita secara naluri sudah memilikinya, semua kembali pada diri kita ada kemauan untuk melakukannya atau tidak?
        Selain kemauan adalah kedekatan kita pada anak akan menjadi kunci sukses kita bercerita untuk menanamkan nilai nilai baik yang terkandung dalam cerita. Selain bercerita kita bisa merangsang minat baca anak anak dengan menyediakan buku buku cerita yang bermutu.
        Dan yang utama pilih tema cerita yang baik lebih utama lagi bila cerita untuk bersumber dari Al Qur’an dan sunnah Nabi. Sehingga  bisa jadi inspirasi anak untuk berimajinasi dan bertingkah laku. 
MENCINTAI KELUARGA NABI
         Dari Ali bin Abi Thalib,”Sesungguhnya Nabi SAW bersabda:”Didiklah anak anak kalian dengan tiga hal mencintai Nabi kalian,  mencintai keluarga Nabinya dan membaca Al Qur’an, karena orang yang menghafal Al Qur’an akan berada di bawah naungan “Arsy Allah pada hari tidak ada lagi naungan selian hanya naungan Allah bersama para Nabi dan orang orang yang suci.”(HR.Thabarani dan Ibnu Najjar)
        Ali bin Abi Thalib menerangkan tentang sabda Rasulullah SAW bahwa keluarga muslim di wajibkan mendidik putra putrinya mencintai keluarga Rasulullah. Dan hal ini sejajar dengan perintah membaca dan menghafal Al Qur’an.
         Keluarga Rasul ini adalah para istri Rasul, putra putri dan cucu cucunya. Mencintai adalah meneladani keluarga rasul , membela keluarga Rasul dari penistaan atau penghinaan.Jika ada orang yang menghina keluarga Rasul maka kita wajib membelanya.
       Para orang tua atau pendidik berkewajiban menanamkan gambaran yang baik tentang keluaraga Rasulullah SAW. Untuk itu hendaknya kita mengetahui dengan sebaik baiknya riwayat hidup Rasulullah, para istri istrinya, dan ahlul baitnya.  Sehingga ketika kita bercerita pada anak-anak, kita bisa lebih menghayati dan bisa menyampaikan sesuai dengan keadaannya.
          Kita sangat miris dengan keadaan umat islam saat ini betapa sering nabi beserta keluarga dan ahlul baitnya  di hujat dan di hina oleh orang orang yang membenci islam tapi karena posisi umat islam yang masih lemah akhirnya sedikit sekali dari kalangan umat islam yang berani secara terang terangan membela.
        Apalagi kondisi umatnya yang jadi bulan bulanan penindasan,  di Afganistan, myanmar, Thailand, Filipana, pakistan, palestina dan di belahan bumi lainnya kita seperti tak berdaya membantu saudara saudara kita seiman.
       Dan yang terbaru dan jelas terlihat kejahatan bangsa penjajah israel yang membunuh dan menghalangi armada kemanusiaan ‘Freedom Frotilla’ yang membawa bantuan untuk rakyat Gaza yang di boikot.Kita hanya bisa mengecam dan mengutuk akan kebiadaban yang terjadi  tanpa mampu  berbuat lebih dari itu.    
         Isyarat dari Rasulullah SAW seakan terbukti bila umat islam telah jauh dari agamanya dan terlena dengan kehidupan dunia maka kita bagaikan buih di lautan jumlah kita banyak tapi tidak punya kekuatan.
        Melemahnya kekuatan umat islam bisa jadi karena jarangnya kita menceritakan pada anak anak kita generasi penerus islam akan keagungan agamanya. Kehebatan sahabat sahabat Nabi ,kehebatan kehebatan umat islam, kemajuan umat islam dalam segala bidang kehidupan itu semua bisa dicapai apabila umat islam berpegang teguh pada ajaran islam.
KEDAHSYATAN CERITA
           Ada seorang ahli yang berkata,”Kita bisa melihat keadaan suatu negeri satu atau dua dasa warsa ke depan dengan melihat cerita apa yang berkembang pada saat ini.”
        Merujuk dari pendapat ini kemungkinanan merebaknya korupsi di negeri ini bisa jadi karena anak anak pada saat itu sering mendengar atau membaca cerita si kancil mencuri timun.Dengan segala tipu dayanya ia bisa berhasil keluar dari penjara yang di buat pak tani dengan memperdaya hewan penjaga.
       Merebaknya porno grafi dan porno aksi bisa jadi anak anak pada waktu itu sering mendengar kisah joko Tarub yang mencuri selendang bidadari yang sedang mandi.
       Begitupun semangat bagi orang orang padang untuk merantau untuk merubah nasib bisa jadi dipengaruhi oleh dongeng Malin Kundang yang merantau sehingga pulang menjadi orang kaya.
       Pendapat tentang dampak cerita atau bacaan yang sering di baca anak akan mengubah suatu negara di perkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh McClelland, psikolog asal Universitas Harvard . Ia berpendapat cerita atau bacaan anak akan mempengaruhi karakter anak-anak sebagai generasi penerus bangsanya
        Mc Clelland mengambil contoh Inggris dan Spanyol  dua negara besar diawal abad 16 pada perkembangan selanjutnya Inggris terus mengalami kemajuan sedang  Spanyol mengalami kemunduran.
         Cerita dan dongeng-dongeng yang berkembang di Inggris pada masa-masa itu mengandung nilai-nilai optimisme yang tinggi (need for achievement), keberanian untuk mengubah nasib, serta sikap tidak gampang menyerah.
Dongeng-dongeng itu ternyata telah menjadi virus yang mampu membuat anak-anak sebagai penikmatnya dipengaruhi sindroma ingin terus maju dan terus berprestasi tanpa kenal menyerah.
         Sebaliknya, umumnya dongeng di Spanyol ketika itu kebanyakan mengandung nilai-nilai komedi berunsur kecerdikan yang licik dan penuh tipu daya, seperti kisah si Kancil.
        Terlepas dari pendapat para ahli, Allah Azza Wa Jalla telah menurunkan Al Qur’an yang berisi lebih banyak  ayat tentang kisah kisah umat terdahulu dari pada ayat ayat yang bertema hukum syari’at dan fenomena alam.
         Ini mengisyaratkan bahwa kita harus pandai  mengambil pelajaran dari kisah umat terdahulu dan berusaha menceritakan pada generasi penerus kitaagar selalu wasapada jangan sampai celaka sebagaimana yang terjadi pada kisah kisah umat terdahulu. 
.      “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.(QS:Yusuf:111).
                                                                             

  SRI LESTARI
   di ambil dari buku "jendela keluarga wanita pendamba cinta"- proU media
                                                                         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar