“BERCERITALAH!” MAKA KAU UBAH DUNIA
Didalam
masjid tampak sekumpulan anak anak yang duduk terpaku mendengarkan seorang
pendongeng bercerita ,Sang pendongeng terlihat begitu atraktif membawakan
ceritanya.Anak anak seperti tersihir melihatnya, terkadang mereka tertawa,
bahkan hanyut ikut sedih bila ceritanya
sedih.Anak anak tampak begitu antusias dan gembira mendengarkan
pendongeng bercerita.
BERCERITALAH
Kalau di tanya siapa yang tidak suka cerita maka sebagian besar kita
menyukainya apalagi anak anak . Maka merebaknya film kartun dari upin ipin,
miky mouse,scobydoo sinetron, buku-buku cerita, novel, . Baik itu yang bersifat
cerita nyata atau hanya fiktif belaka banyak yang mengemarinya.
Disadari atau tidak ternyata kehidupan kita selalu dilingkupi dengan
cerita. Semanjak kita masih kecil hingga dewasa.Bahkan Dalam kitab suci kita Al
Qur’an banyak terdapat kisah kisah orang orang dahulu.
Yang
menjadi persoalan sekarang banyak orang tua yang merasa tidak punya waktu dan
kesibukan kerja yang biasanya dijadikan alasan untuk tidak mendongeng atau
bercerita pada anak.Alasan lainnya merasa tidak bisa bercerita atau mendongeng
karena merasa bukan ahlinya.
Untuk bercerita atau mendongeng pada anak tidak perlu kita menjadi ahli
mendongeng. Sejatinya kita secara naluri sudah memilikinya, semua kembali pada
diri kita ada kemauan untuk melakukannya atau tidak?
Selain kemauan adalah kedekatan kita pada anak akan menjadi kunci sukses
kita bercerita untuk menanamkan nilai nilai baik yang terkandung dalam cerita.
Selain bercerita kita bisa merangsang minat baca anak anak dengan menyediakan
buku buku cerita yang bermutu.
Dan
yang utama pilih tema cerita yang baik lebih utama lagi bila cerita untuk
bersumber dari Al Qur’an dan sunnah Nabi. Sehingga bisa jadi inspirasi anak untuk berimajinasi
dan bertingkah laku.
MENCINTAI KELUARGA NABI
Dari
Ali bin Abi Thalib,”Sesungguhnya Nabi SAW bersabda:”Didiklah anak anak kalian
dengan tiga hal mencintai Nabi kalian,
mencintai keluarga Nabinya dan membaca Al Qur’an, karena orang yang
menghafal Al Qur’an akan berada di bawah naungan “Arsy Allah pada hari tidak
ada lagi naungan selian hanya naungan Allah bersama para Nabi dan orang orang
yang suci.”(HR.Thabarani dan Ibnu Najjar)
Ali bin Abi Thalib menerangkan tentang sabda
Rasulullah SAW bahwa keluarga muslim di wajibkan mendidik putra putrinya
mencintai keluarga Rasulullah. Dan hal ini sejajar dengan perintah membaca dan
menghafal Al Qur’an.
Keluarga Rasul ini adalah para istri Rasul, putra putri dan cucu
cucunya. Mencintai adalah meneladani keluarga rasul , membela keluarga Rasul
dari penistaan atau penghinaan.Jika ada orang yang menghina keluarga Rasul maka
kita wajib membelanya.
Para orang tua atau pendidik berkewajiban
menanamkan gambaran yang baik tentang keluaraga Rasulullah SAW. Untuk itu
hendaknya kita mengetahui dengan sebaik baiknya riwayat hidup Rasulullah, para
istri istrinya, dan ahlul baitnya. Sehingga
ketika kita bercerita pada anak-anak, kita bisa lebih menghayati dan bisa
menyampaikan sesuai dengan keadaannya.
Kita sangat miris dengan keadaan umat islam
saat ini betapa sering nabi beserta keluarga dan ahlul baitnya di hujat dan di hina oleh orang orang yang
membenci islam tapi karena posisi umat islam yang masih lemah akhirnya sedikit
sekali dari kalangan umat islam yang berani secara terang terangan membela.
Apalagi kondisi umatnya yang jadi bulan bulanan penindasan, di Afganistan, myanmar, Thailand, Filipana,
pakistan, palestina dan di belahan bumi lainnya kita seperti tak berdaya
membantu saudara saudara kita seiman.
Dan
yang terbaru dan jelas terlihat kejahatan bangsa penjajah israel yang membunuh
dan menghalangi armada kemanusiaan ‘Freedom Frotilla’ yang membawa bantuan
untuk rakyat Gaza yang di boikot.Kita hanya bisa mengecam dan mengutuk akan
kebiadaban yang terjadi tanpa mampu berbuat lebih dari itu.
Isyarat dari Rasulullah SAW seakan terbukti bila umat islam telah jauh
dari agamanya dan terlena dengan kehidupan dunia maka kita bagaikan buih di
lautan jumlah kita banyak tapi tidak punya kekuatan.
Melemahnya kekuatan umat islam bisa jadi karena jarangnya kita
menceritakan pada anak anak kita generasi penerus islam akan keagungan agamanya.
Kehebatan sahabat sahabat Nabi ,kehebatan kehebatan umat islam, kemajuan umat
islam dalam segala bidang kehidupan itu semua bisa dicapai apabila umat islam
berpegang teguh pada ajaran islam.
KEDAHSYATAN CERITA
Ada seorang
ahli yang berkata,”Kita bisa melihat keadaan suatu negeri satu atau dua dasa
warsa ke depan dengan melihat cerita apa yang berkembang pada saat ini.”
Merujuk dari pendapat ini kemungkinanan merebaknya korupsi di negeri ini
bisa jadi karena anak anak pada saat itu sering mendengar atau membaca cerita
si kancil mencuri timun.Dengan segala tipu dayanya ia bisa berhasil keluar dari
penjara yang di buat pak tani dengan memperdaya hewan penjaga.
Merebaknya porno grafi dan porno aksi bisa jadi anak anak pada waktu itu
sering mendengar kisah joko Tarub yang mencuri selendang bidadari yang sedang
mandi.
Begitupun semangat bagi orang orang padang untuk merantau untuk merubah
nasib bisa jadi dipengaruhi oleh dongeng Malin Kundang yang merantau sehingga
pulang menjadi orang kaya.
Pendapat tentang dampak cerita atau bacaan yang sering di baca anak akan
mengubah suatu negara di perkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh McClelland,
psikolog asal Universitas Harvard . Ia berpendapat cerita atau bacaan anak akan
mempengaruhi karakter anak-anak sebagai generasi penerus bangsanya
Mc
Clelland mengambil contoh Inggris dan Spanyol
dua negara besar diawal abad 16 pada perkembangan selanjutnya Inggris
terus mengalami kemajuan sedang Spanyol
mengalami kemunduran.
Cerita
dan dongeng-dongeng yang berkembang di Inggris pada masa-masa itu mengandung
nilai-nilai optimisme yang tinggi (need for achievement), keberanian untuk
mengubah nasib, serta sikap tidak gampang menyerah.
Dongeng-dongeng itu ternyata telah menjadi virus yang mampu membuat anak-anak sebagai penikmatnya dipengaruhi sindroma ingin terus maju dan terus berprestasi tanpa kenal menyerah.
Dongeng-dongeng itu ternyata telah menjadi virus yang mampu membuat anak-anak sebagai penikmatnya dipengaruhi sindroma ingin terus maju dan terus berprestasi tanpa kenal menyerah.
Sebaliknya,
umumnya dongeng di Spanyol ketika itu kebanyakan mengandung nilai-nilai komedi
berunsur kecerdikan yang licik dan penuh tipu daya, seperti kisah si Kancil.
Terlepas dari pendapat para ahli, Allah Azza Wa Jalla telah menurunkan
Al Qur’an yang berisi lebih banyak ayat
tentang kisah kisah umat terdahulu dari pada ayat ayat yang bertema hukum
syari’at dan fenomena alam.
Ini
mengisyaratkan bahwa kita harus pandai mengambil pelajaran dari kisah umat terdahulu
dan berusaha menceritakan pada generasi penerus kitaagar selalu wasapada jangan
sampai celaka sebagaimana yang terjadi pada kisah kisah umat terdahulu.
. “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya
dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman”.(QS:Yusuf:111).
SRI LESTARI
di ambil dari buku "jendela keluarga wanita pendamba cinta"- proU media